Rabu, 13 Juni 2012

pagar

aku dulu menangis ketika melukiskan wajahmu dalam benakku dalam dan semakin dalam.aku takut hancur sendiri dan tak ada yang mampu lagi membantuku untuk menata hati. mungkin aku terlalu kekanak-kanakan.mungkin memang aku yang mencintaimu.aku tak sanggup menutup mataku ketika malam itu tiba, aku semakin tak sanggup menerawang kebahagiaan yang saat itu ada disekitarku.aku , rapuh. ya, rapuh.

wahai pagarku, lihatlah aku taman yang dulu kau jaga, lihatlah.apa sekarang aku sudah indah ? apa sudah bisa kau cintai lagi, bukan. maksudku bisakah kau mencintaiku dengan tulus kali ini ?

pagarku, kini aku tidak punya pagar lagi untuk melindungiku.kau bertanya, kenapa? karena sesungguhnya aku takut memiliki pagar lain, karena hingga kini hanya kau lah yang mampu menjaga rumputku, meski ragamu tidak.aku takut tidak bisa merasa ada pagar lain di depanku.meski kau robohkan dirimu di tamanku, aku tidak marah, aku tidak membencimu hingga sekarang.

pagarku, maafkan aku terlalu egois memintamu untuk melindungiku.pagar, aku ingin membantumu berdiri lagi di hadapanku.melindungiku sebagai pagar yang lain. karya :nita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar