aku yang dulu terbelenggu bayang-bayangmu menangis terisak disudut ruang itu, mencoba bangkit dan menerawang kembali hatiku yang perlahan mulai pupus, karna ku tak mengerti cara berfikir jernih otak ini kian berisi racun yang sangat mematikan.perasaan.kucoba raih kursi di depanku yang tinggi menjulang dihadapanku, kucoba tuk merangkak di dalam terangnya sinar lampu kamar tidurku. aku tak sanggup, sungguh.
betapa ku tahu dulu aku lemah tanpa cinta dan kasih sayangmu kepadaku, dulu aku bagai anak kecil yang merengek pada ibundanya ketika di tengah kerumunan pasar malam.meminta permen.
namun kini aku mengerti rengekan itu apa artinya, jangan jadikan aku alasanmu memelas, merendah , dan meratapi kejamnya kehidupan. bukankah sepeninggalku kau bisa jauh lebih kuat menjadi wanita yang membanggakan, jauh berbeda sebelum kau bersama dan saat bersamaku, itulah sebabnya jangan jadikan aku alasanmu untuk hidup lebih tersiksa. karya : nita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar