Jumat, 15 Juni 2012

betapa susah

berada di lingkungan seperti apa , manusia pasti tidak bisa menolak. lahir di keluarga seorang dokter,militer,ataupun seorang pemulung. takdir setiap manusia tidak ada yang bisa menebak. setiap anugerah yang Tuhan berikan itulah yang harus kita syukuri.

ya, aku lahir di keluarga militer, ayah dan ibuku seorang polisi dan sekarang kakak laki-lakiku juga bekerja sebagai polisi. berbeda dari keluarga kebanyakan meskipun kami keluarga militer, tetap saja tidak ada rasa pengekangan ataupun disiplin ekstra seperti pelajaran militer. yang aku alami disini , di keluargaku adalah sebuah kebebasan yang bertanggung jawab.

aku merasa sebagai anak yang bahagia hingga sekarang, karena di dalam keluargaku itu tidak ada pengekangan, harus jadi ini itu, kamu harus begini begitu. tapi aku dilatih untuk memilih jalan hidupku sendiri. setelah itu barulah mereka memberikan arahan. aku bersyukur kepada Tuhan , karena-Nya aku memiliki keluarga yang cukup nyaman. nyaman bukan berati tanpa hambatan, wajar dalam setiap keluarga itu memiliki berbagai macam halangan dan rintangan.

di dalam keluargaku, Ibu lah yang paling aku jadikan idola. meski dulu waktu sd dia sering mencubitku, dan memukulku karena tidak bisa pelajaran matematika. tapi tetaplah dia idolaku, aku tahu mengapa ibu melakukan itu, bukan balas dendam karena ajaran super militer kakekku dulu, bukan karena aku nakal, tapi karena ibu menyayangiku, tetapi ibu sedikit keliru mengungkapkannya. aku berusaha memahami ibuku, dilahirkan dari keluarga super militer dengan ayah seorang tentara, sedangkan nenekku seorang bidan lemah lembut, yang paling baik sedunia. ibuku biasa dididik militer oleh kakek selama 20thn, sekarang menikah dengan ayah penyabarku yang bekerja sebagai polisi.

aku rasa wajar bila ibu sedikit tidak bisa merasakan perasaan anak perempuannya ini, karena sejak kecil didikan militer itu kuat sekali, dan menikah dengan ayah polisi yang dulu selalu kerja keluar kota untuk bertugas.membayangkan ibuku sedang hamil, kemudian malam-malam terjaga dari tidurnya tidak ada suami di sisinya, karena mengemban tugas negara. betapa sepi hati ibuku. tapi ibuku tetaplah ibuku yang luar biasa, kini usianya sudah 47 tahun, tetapi terlihat masih muda, ibu begitu cantik dan harum. meski aku sering tidak merasa kehangatan seorang ibu seperti teman-temanku. aku maklum karena setiap orang itu berbeda-beda. begitu pula ibu menyayangiku. terima kasih ibuku, aku.mencintaimu. aku janji sebelum aku dapat gelar S1 , aku tidak akan pacaran, doakan aku ibu.aku menyayangimu. :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar